Tips Mengatur Gaji untuk Berinvestasi Agar Bisa Untung

Mengatur gaji untuk berinvestasi memang tidak mudah, apalagi jika seluruh kebutuhan sangat bergantung dengan pendapatan. Tidak ada peluang untuk menabung tentu akan membuat Anda kesulitan nantinya, jika tidak menyiapkan dana darurat saat dibutuhkan kelak nanti.

Maka dari itu mengatur gaji sangat penting, sejak awal memiliki pendapatan, akan lebih baik jika Anda bisa mengelolanya dengan baik, mana kebutuhan yang bisa dikurangi atau tidak begitu Anda butuhkan. Sehingga uang tersebut bisa dialokasikan sebagai modal dalam berinvestasi.

Berapapun pendapatan yang Anda terima, akan lebih baik jika menyisihkan untuk ditabung atau dialokasikan untuk dana darurat. Atau Anda juga bisa mengatur gaji untuk berinvestasi, sehingga keuntungan yang didapat berpeluang lebih besar di masa depan serta banyak manfaat lainnya.

Dengan mengetahui berbagai informasi dalam mengelola saham, maka Anda bisa lebih siap untuk memulai kegiatan ini. Ketahuilah bahwa pendapatan yang Anda miliki, sebetulnya bisa disisihkan beberapa persen dialokasikan ke dalam investasi dan dijadikan sebagai simpanan tetap.

Kapan Sebaiknya Investor Menjual Saham?

Karena investasi tersedia dalam berbagai macam, kami akan memberi penjelasan mengenai salah satu jenis produknya yaitu saham. Kebanyakan investor belum mengerti, kapan waktu terbaik dalam membeli saham atau menjualnya agar tetap dalam kondisi untung.

1.     Saat Harga sedang Turun

Mengatur gaji untuk berinvestasi memang sangat penting, agar Anda bisa mengetahui dengan baik berapa nominal yang harus disisihkan. Agar tidak tercampur dengan biaya kebutuhan yang nilainya lebih penting, mengatur pendapatan sangat penting sebelum memulai berinvestasi.

Saat Anda memulai investasi, mengenal instrumen tentu sangat penting agar Anda mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Seperti halnya saham, yang dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang cukup fluktuatif namun cukup menjanjikan keuntungannya.

Dalam mengelola saham, Anda harus mengetahui kapan waktu terbaik dalam membeli atau menjualnya, tujuannya ialah agar investor tidak merugi dan bisa mendapat banyak keuntungan.

Seperti misalnya Anda ingin menjual saham saat harganya lebih rendah dari harga beli, tidak mengapa jika Anda menjualnya, karena bisa meminimalisir kerugian yang lebih besar nantinya. Namun tidak mengapa, jika Anda tidak ingin menjualnya karena berharap nilainya kembali tinggi.

2.     Saat Harga sedang Tinggi

Mengatur gaji untuk berinvestasi sama seperti mengatur kebutuhan, investor memang harus tau dengan baik mana hal yang perlu diprioritaskan. Pastikan bahwa kebutuhan sudah terpenuhi dan utang sudah dilunaskan, agar Anda bisa fokus dalam berinvestasi.

Saat berinvestasi dan harga saham sedang tinggi, maka lebih baik investor menjualnya agar bisa mendapat keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual tersebut. Tidak ada yang tau apakah kenaikan tersebut bisa terus naik, atau kembali turun dan membuat nilai saham Anda rendah.

Maka dari itu sebagai investor, Anda bisa bermain dengan aman atau bermain dengan agresif untuk mendulang keuntungan.

Mengatur Gaji untuk Berinvestasi, Berapa Persen yang Harus Disisihkan?

Jika ini pertama kalinya untuk Anda berinvestasi, maka kami akan menjelaskan kira-kira berapa persen yang bisa dialokasikan dalam kegiatan investasi. Tentunya fokus utama dari pendapatan yang Anda dapatkan adalah pemenuhan kebutuhan, baru kemudian tabungan dalam investasi.

1.     Rumus 50/30/20

Mengatur gaji untuk berinvestasi bisa dilakukan dengan menerapkan rumus 50/30/20, di mana 50% dari gaji dialokasikan untuk biaya kebutuhan seperti makan, kebutuhan rumah tangga dan lainnya, kemudian 30% dari gaji dialokasikan dalam pelunasan hutang.

Barulah 20% dari gaji Anda dialokasikan ke dalam investasi atau tabungan, dengan membagi dana sesuai kebutuhannya akan lebih mudah bagi investor mengelola investasi. Tidak ada kebutuhan yang harus dikorbankan karena mementingkan investasi tersebut.

2.     Alokasikan Setiap Bulannya

Jangan lupa untuk mengalokasikan setiap bulannya, cobalah konsisten dalam berinvestasi agar dana tersebut bisa bertambah secara berkala. Jika dana yang dimasukkan tidak bertambah, maka investor akan kesulitan dalam menabung kedepannya.

Berinvestasi memang harus menyesuaikan dengan kebutuhan, adakalanya dana kebutuhan kita pada bulan tertentu lebih tinggi sehingga dana investasi harus mengalah. Namun diharapkan kedepannya, Anda sudah mulai konsisten kembali dalam berinvestasi.

3.     Sesuaikan Kembali dengan Tingkat Kebutuhan

Dalam mengatur gaji untuk berinvestasi, Anda memang tidak harus mengikuti nilai 20% dari gaji untuk berinvestasi. Sesuaikan kembali dengan pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya, menurut investor berapa nominal yang bisa disisihkan untuk berinvestasi.

Intinya adalah investasi bukanlah suatu paksaan, melainkan bisa membantu Anda untuk terus bertumbuh dan meningkatkan nilai uang agar tidak hanya mengendap di dalam bank. Akan lebih baik jika nilai uang bisa bertambah, dan bisa investor manfaatkan suatu hari nanti.

Minimal Uang untuk Beli Saham

Perlu diketahui dalam mengatur gaji untuk berinvestasi, tidak ada kisaran nominal uang yang tepat untuk diinvestasikan. Semuanya kembali lagi kepada kebutuhan investor itu sendiri, jangan menyamakan dengan orang lain, karena belum tentu pemasukan dan pengeluarannya sama.

Meskipun investasi bukan termasuk kebutuhan utama, tidak ada salahnya jika Anda mulai untuk berinvestasi dengan dana yang disisihkan. Tidak akan merugi apabila investor mengetahui strategi dalam membeli atau menjual investasi, karena semuanya bisa diketahui dengan mudah.

Semakin banyak orang berinvestasi, maka semakin mudah pula bagi Anda mengetahui seluk beluk dalam menerapkan strateginya. Intinya Anda hanya perlu menyisihkan dana secukupnya dalam berinvestasi, dan tidak harus memaksakan diri jika tidak ada dana.

Berinvestasi Saham di Waktu yang Tepat

Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi? Pertanyaan semacam ini biasanya sering hadir saat Anda baru pertama kali memulai investasi, tentu kita tidak ingin mengambil risiko kerugian yang lebih tinggi bukan, jika ternyata kita salah membeli saham dan menyebabkan kerugian.

1.     Saat Perusahaan Incaran dalam Kondisi Baik

Mengatur gaji untuk berinvestasi juga harus mengetahui kapan waktu tepat, untuk memilih saham pada perusahaan dengan kondisi terbaik. Akan lebih baik jika investor mengidentifikasi menggunakan analisis fundamental sederhana, untuk mengetahui kondisi perusahaan incaran.

Karena jika hanya melihatnya sekilas, akan sulit bagi investor dalam menilai apakah perusahaan incaran tersebut berkembang sehat atau tidak. Cari tau dengan teliti, apakah perusahaan dalam kondisi untung atau rugi, dengan begitu Anda bisa memilih perusahaan incaran dengan tepat.

2.     Memiliki Prospek Cerah

Memilih saham pada perusahaan memang cukup tricky, terlebih lagi sebagai investor, kita perlu cermat dalam memilih perusahaan dengan prospek cerah. Investor bisa menemukannya dengan melakukan analisis teknikal sederhana, pada saham-saham perusahaan incaran investor.

Dengan begitu Anda bisa mengamati pergerakan harga saham melalui grafik, apakah keputusan membeli saham pada harga murah bisa didapatkan atau tidak.

3.     Membeli Saham Tiap Kuartal

Tidak hanya mengatur gaji untuk berinvestasi yang dinilai penting. Tapi Anda juga perlu tahu kapan waktu terbaik untuk membeli saham dengan harga murah. Apabila investor berbelanja saham secara rutin, maka investor bisa mempertimbangkannya untuk membeli setiap kuartal (3 bulan).

Periode terbaik biasanya pada bulan Mei, Agustus, November dan Februari, perusahaan sudah merilis laporan keuangan sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam membeli saham.

Dengan banyaknya jenis investasi, salah satunya adalah saham yang banyak digemari oleh para investor karena dinilai memiliki nilai fluktuatif. Di mana keuntungan yang didapat bisa lebih tinggi, namun investor juga perlu fokus dalam mengatur gaji untuk berinvestasi.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *